“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS. Al Kautsar : 2)

Idul Qurba 1429H

Idul Qurban 1428 H

An-Nadwa, Buletin Dakwah kerjasama 5 DKM

Buah Keimanan dan Ketaqwaan

Bismillahirrohmaanirrohiim Alahmdulillahi robil ‘alamiin. Allhumma sholi ala Muhammad wa ala ali Muhammad.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. 7 : 96)

Dengan sifat ar rahmaan dan ar rohiim-Nya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan keberkahan kepada hamba-Nya. Ayat ini sebuah keniscayaan, kepastian yang pasti akan terwujud jika syarat-syaratnya terpenuhi. Sebagaimana janjinya dalam ayat di atas (dalam terjemahan Syaamil Al qur’an) pasti Kami bukakan.
Sebuah keberuntungan yang amat besar bagi umat islam yang telah ditunjukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk kebahagiaan yang lebih besar. Tentunya hal itu tidak semua orang diberikan keberkahan untuk kebahagiaannya. Hanya orang-orang tertentu yang akan mendapatkannya, yaitu mereka yang berimanan, dan mereka yang bertaqwa dengan sempurna



Tanda Keimanan Yang Sempurna
Tanda-tanda keimanan yang sempurna ini disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al Qur’an surat Al Anfal ayat 2 dan 3:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal” (QS. 8:2)
“(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka” (QS.8:3)

1. Bergetar hatinya ketika disebut nama Allah
Yang dimaksud dengan disebut nama Allah disini adalah menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakan Allah. Seperti asma’ul husna. Bergetarnya hati seorang manusia adalah karena kecintaannya kepada Allah sebagai kesempurnaan dari keimanan yang dimilikinya. Tentu hal demikian tidak serta merta didapat tanpa kebiasaan baik yang senantiasa kita dawamkan dalam kehidupan sehari untuk mengasah kekerasan hati. Meskipun sedikit kalau dilakukan berulangkali maka insya Allah akan bisa menajamkan kepekaan hati yang tadinya sekeras batu akan bisa menjadi selembut sutera, sehingga kecintaan kepada allah Subhanahu wa Ta’ala akan meningkat Contoh kebisaan baik yang bisa menajamkan kepekaan hati antara lain ; membaca Al Qur’an, sholat sunah, puasa sunah, dll

2. Bertambah iman ketika dibaca ayat-ayat Allah
Dengan kecintaannya senantiasa akan bergetar ketika disebut nama Allah, maka ketika dibacakan ayat-ayat Allah akan bertambahlah imannya kepada Allah karena keyakinannya akan janji Allah yang pasti benar dan siksa Allah yang pasti akan datang buat hambaNya yang kufur dan ampunan Allah pasti akan diberikan buat hambaNya yang memohon maghfiroh.

3. Bertawakal hanya kepada Allah
Segala yang ada dimuka bumi hanyalah milik Allah. Allah dzat tunggal yang Maha Agung pemilik kerajaan langit dan bumi. Tidak ada bandingan apapun dari makhlukNnya, kecuali Dia sendiri. Allah dzat yang menentukan segala hasil usaha setiap manusia. Tidak ada yang mampu merubah takdirNnya. Manusia hanya berusaha, hasilnya diserahkan kepada Allah. Dengan keyakinannya orang yang beriman menyerahkan segala yang telah diusahakannya hanya kepada Allah, dan ketika keputusan Allah telah tiba akan diterimanya dengan suka cita.


4. Mendirikan sholat dan berinfaq dari rizki dari Allah
lebih 36 ayat dalam Al Qur’an memerintahkan manusia untuk mendirikan sholat dan menunaikan zakat, infaq dari rizki yang Allah berikan.
Orang yang beriman akan merasakan sholat sebagai kebutuhan bukan merupakan kewajiban, sehingga ia akan merasa kehilangan ketika ketinggalan sholat berjama’ah. Atau akan merasa hilang ketika suatu ketika terlewatkan sholat sunah yang sudah ia dawamkan dalam kehidupan sehari-hari. Rutinitas sholat akan ia lakukan secara spontan dalam keadaan apapun, karena sholat sebagai kebutuhan. Dan ketika sholat sudah dilakukan dengan benar sebagai kebutuhan, maka dengan sendirinya perintah untuk melakukan infaq, sedekah akan terasa sebagai kebutuhan pula. Allah telah menjanjikan kelipatan 10 hingga 700 kali lipat dari rizki yang diinfaqkan hambaNya di jalan Allah.

(insya Allah bersambung ke tulisan berikutnya “Tanda Ketaqwaan Yang Sempurna”)
Tidak ada manusia yang sempurna bagi yang ingin mengoreksi disampaikan :”Jazzakumullahu khoiron katsiro”

Abu Irfan Fajar

Musyawarah Pemilihan Pengurus DKM Al-Muhajirin 2005 ~ 2008

Dengan semangat dan dengan iman memakmurkan masjid Al-Muhajirin, seperti firmal Allah ta’ala dalam QS At-Taubah š

18. hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Pada tanggal 1 September 2005, Panitia Pemilihan Ketua dan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al-Muhajirin periode 2005 ~ 2008 yang di koordinir oleh Bapak Haryanto HS dan Bapak Luthfi Sidiq dengan dihadiri oleh jama’ah Masjid Al-Muhajirin dan warga Sektor Kancil Perumahan Cikarang Baru menyelenggarakan mengadakan musyawarah akbar dalam rangka pemilihan Ketua dan Pengurus DKM Al-Muhajirin Sektor Kancil Perumahan Cikarang Baru.

Alhamdulillah akhirnya terbentuk pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al-Muhajirin periode 2005 s.d. 2008 yang diketuai Ustadz Achmad Ibnu Kurdi dan jumlah pengurus DKM Al-Muhajirin periode ini subhanallah sangat besar yaitu 73 orang jumlah yang fantastis untuk suatu organisasi social keagamaan, pembentukan pengurus yang banyak memang disengaja oleh panitia pemilihan agar tujuan memakmurkan masjid dan fastabiqul khairat insyaAllah ta’ala bisa terwujud.

Setelah terbentuk kemudian pada tanggal 23 September 2005 diadakan musyawarah kerja pertama pengurus ini dalam rangka penentuan program kerja pengurus DKM Al-Muhajirin periode 2005 ~ 2008. Amanah, kepercayaan, harapan dan do’a seluruh jama’ah dan warga sector Kancil perumahan cikarang baru menyertai kerja dan jerih payah ikhwah pengurus, Alhamdulillah sampai bulan Mei 2009 ini telah banyak kegiatan-kegiatan sesuai dengan program kerja dalam rangka tarbiyah, dakwah, muamalah, jazakumullah khoiron katsiro, semoga Allah ta’ala membalas amal kebaikan ikhwah semua.

Balai Konsultasi Kesehatan Warga RW 007 & DKM Al-Muhajirin

Pada hari Rabu, 19 April 2009, Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji bagi Allah swt, setelah tertunda dari rencana semula, Akhirnya “Balai Konsultasi Kesehatan Warga Al-Muhajirin”, yang merupakan program social kemasyarakatan kerjasama RW 007 Sektor Kancil dan DKM Al-Muhajirin Sektor Kancil secara resmi dengan penuh kesederhanaan dibuka oleh Ketua RW. 007 Bapak Nana Supriatna dan Ketua DKM Al-Muhajirin Ust. Achmad Ibnu Kurdi, dan sekaligus menyerahkan pengelolaan/pengurusan “Balai Konsultasi Kesehatan Warga” tersebut kepada ketua/pimpinan proyek Bapak Herman Didi. semoga beliau-beliau di rahmati Allah swt.


Acara tersebut dihadiri Pengurus RW 007, pengurus RT dilingkungan RW 007, Pengurus DKM dan jama’ah Masjid Al-Muhajirin. Kegiatan Balai Konsultasi Kesehatan Warga ini merupakan realisasi dari kewajiban kita semua untuk saling tolong-menolong, Pak Dokter Danang yang dikarunia Allah dengan ilmu medisnya, Pak Herman Didi dan ikhwan-ikhwan pengurus RW, RT, DKM Al-Muhajirin yang dikarunia Allah dengan kelebihan masing-masing insyaAllah ta’ala dengan ikhlas bermaksud menolong sesama, seperti yang Allah swt firmankan dalam QS At-Taubah : 71 “Sesungguhnya orang-orang beriman, laki-laki dan wanita, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian orang lain…..”
Juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa “Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri (berupa kebaikan)”
Bagi ikhwan sekalian yang belum, Balai Konsultasi Kesehatan Warga ini masih membuka dirinya untuk menerima amal kebaikan dari ikhwan sekalian…. Fastabiqul Khairat… Allahu ‘alam.