Friday, April 9, 2010

Wasiat Nabi Yahya bin Zakariya


Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan Yahya bin Zakariya ‘Alaihis Salam dengan lima kalimat, agar ia mengamalkannya dan menyuruh Bani Israil agar mengamalkannya. Namun beliau seolah lambat untuk menyampaikannya. Maka Nabi Isa ‘Alaihis Salam berkata, ” Sesungguhnya Allah memerintahkannmu dengan lima kalimat agar engkau amalkan dan menyuruh Bani Israil agar mengamalkannya. Engkau yang menyuruh mereka atau aku yang akan menyuruh mereka?” Nabi Yahya ‘Alaihis Salam berkata, ” Aku takut bila engkau mendahuluiku menyampikannya aku akan ditenggelamkan ke dasar bumi atau aku akan diadzab.” Maka Nabi Yahya ‘Alaihis Salam mengumpulkan Bani Israil di Baitul Maqdis, sehingga penuhlah masjid.

Mereka duduk di atas tempat yang tinggi. Nabi Yahya ‘Alaihis Salam berkata, “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan aku dengan lima kalimat dan menyuruhku agar mengamalkannya dan aku menyuruh kalian agar mengamalkannya.

Pertama, agar kalian menyembah Allah Azza Wa Jalla semata, dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun. Sesungguhnya perumpamaan orang yang berbuat syirik adalah seperti seorang lelaki yang membeli seorang budak dari harta pribadinya berupa emas dan perak. Ia berkata kepada budaknya, “Ini adalah rumahku, dan ini adalah pekerjaanku, bekerjalah dan tunaikanlah pekerjaan untukku.” Namun budak itu bekerja dan menunaikan pekerjaannya untuk selain tuannya. Siapakah di antara kamu yang rela budaknya seperti itu?

Kedua, sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memerintahkan kamu untuk menunaikan shalat, apabila engkau mengerjakan shalat janganlah berpaling. Karena Alla Azza Wa Jalla menghadapkan wajah-Nya kepada wajah hamba-Nya ketika ia mengerjakan shalat selama ia tidak berpaling.

Ketiga, aku memerintahkan kalian agar mengerjakan puasa. Sesungguhnya perumpamaan orang yang berpuasa adalah seperti seorang lelaki yang berada di tengah satu kelompok sedang ia membawa sekantung minyak wangi. Mereka semua takjub atau terkesan dengan aroma minyak wanginya. Sesungguhnya aroma orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah Azza Wa Jalla daripada aroma minyak kasturi.

Keempat, aku menyuruh kalian agar bersedekah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang bersedekah adalaha seperti seorang lelaki yang ditawan musuh, mereka mengikat kedua tangannya ke leher. Lalu membawanya untuk dipenggal di lehernya. Ia berkata, “Aku akan menebus diriku dengan harta apapun, sedikit maupun banyak.” Lalu iapun menebus dirinya dari mereka.

Kelima, aku menyuruh kalian agar berdzikir mengingat Allah Azza Wa Jalla. Sesungguhnya perumpamaan orang yang berdzikir adalah seperti seorang lelaki yang dikejar-kejar oleh musuh. Hingga ia mendatangi benteng yang kokoh dan berlindung di dalamnya dari kejaran musuh. Demikianlah seorang hamba tidak dapat melindungi dirinya dari syetan kecuali dengan dzikrullah Ta’ala.

Maraji : Buku Terjemah Syarah Washiyatun Nabiyullah Yahya bin Zakariya karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah penerbit Pustaka At-Tibyan Solo

No comments:

Post a Comment